Jumat, 25 Mei 2012

Selayang Pandang ; Profil Kementerian Pemuda dan Olahraga < KEMENPORA >



Jejak Sejarah Kelembagaan Kemenpora dari masa ke masa
Tonggak sejarah kelembagaan yang mengurusi pembangunan kepemudaan dan keolahragaan sebenarnya sudah ada sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana penelusuran tim tentang sejarah pengelolaan kegiatan olahraga dan pemuda oleh negara diketahui pada susunan Kabinet pertama yang dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1945. Kabinet yang bersifat presidensial memiliki Kementerian Pengajaran yang dipimpin oleh Menteri Ki Hajar Dewantoro. Kegiatan olahraga dan pendidikan jasmani berada di bawah Menteri Pengajaran. Istilah pendidikan jasmani dipergunakan dalam lingkungan sekolah sedangkan istilah olahraga digunakan untuk kegiatan olahraga di masyarakat yang berupa cabang-cabang olahraga. Usia kabinet pertama yang kurang dari tiga bulan kemudian diganti dengan Kabinet II yang berbentuk parlementer di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang dilantik pada tanggal 14 November 1945.

VISI

“MEWUJUDKAN KEPEMUDAAN DAN KEOLAHRAGAAN YANG BERDAYA SAING”
Visi Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun 2010-2014 tidak terlepas dari upaya mewujudkan Visi Pembangunan 2005-2025 yaitu “Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur” dan melaksanakan Misi Pembangunan Nasional 2005-2025 yaitu “Mewujudkan bangsa yang berdaya saing” sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025.
BERDAYA SAING dalam lingkup kepemudaan mengandung arti: “memiliki kemampuan berkompetisi yang dihasilkan melalui pola pengaderan dan peningkatan potensi pemuda secara terencana, sistematis, dan berkelanjutan sesuai dengan metode pendidikan, pelatihan, pemagangan, pembimbingan, pendampingan, serta pemanfaatan kajian, kemitraan, dan sentra pemberdayaan pemuda yang terus-menerus dikembangkan sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal dalam menciptakan nilai tambah kepemudaan di berbagai bidang pembangunan, serta peningkatan akhlak mulia dan prestasi pemuda Indonesia di kancah kompetisi global.”

BERDAYA SAING dalam lingkup keolahragaan mengandung arti: “memiliki kemampuan berkompetisi yang dihasilkan melalui pola pembinaan dan pengembangan pelaku, ketenagaan, pengorganisasian, pendanaan, pola pelatihan, penghargaan, prasarana, dan sarana olahraga secara berjenjang dan berkelanjutan sesuai dengan metode penataran, pelatihan, penyuluhan,
pembimbingan, pemasyarakatan, perintisan, penelitian, uji coba, dan kompetisi yang telah menerapkan manajemen dan iptek olahraga modern, serta pemanfaatan bantuan, pemudahan, dan sentra keolahragaan sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal dalam kompetisi bertaraf regional atau internasional”.


MISI

““MENINGKATKAN DAYA SAING KEPEMUDAAN DAN KEOLAHRAGAAN”
Misi Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun 2010-2014 mengandung arti:
  1.  Meningkatkan kepemudaan potensi sumber dengan daya memanfaatkan kemitraan lintas sektoral, antar tingkat pemerintahan, untukdan mendukung pemberdayaan peningkatan kemasyarakatan penyadaran pemuda wawasan, dan melalui inventarisasi potensi, kapasitas keilmuan, kapasitas keimanan, kreativitas, dan kemampuan berorganisasi pemuda sehingga pemuda dapat meningkatkan partisipasi, peran aktif, dan produktivitas dalam membangun dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara;
  2.  Mewujudkan pemuda maju, berkarakter, berkapasitas, dan berdaya saing melalui penyiapan pemuda kader sesuai karakteristik pemuda yang memiliki semangat kejuangan, kesukarelaan, tanggung jawab, dan ksatria serta memiliki sikap kritis, idealis, inovatif, progresif, dinamis, reformis, dan futuristik tanpa meninggalkan akar budaya bangsa Indonesia yang tercermin dalam kebhinnekatunggalikaan untuk mendukung pengembangan kewirausahaan, kepeloporan, pendidikan, dan kepemimpinan, kesukarelawanan pemuda di berbagai bidang pembangunan, termasuk penugasan khusus bagi pengembangan kepanduan/kepramukaan sebagai wadah pengaderan calon pemimpin bangsa;
  3.  Meningkatkan potensi sumberdaya keolahragaan dengan memanfaatkan kemitraan lintas sektoral, antar tingkat pemerintahan, dan kemasyarakatan untuk mendukung pemassalan, pembudayaan, serta pengembangan industri dan sentra-sentra olahraga melalui pengenalan olahraga kepada keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat luas sehingga masyarakat gemar melakukan kegiatan olahraga atas kehendak sendiri serta pemasyarakatan olahraga sebagai kebiasaan
    hidup sehat dan aktif sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat sehingga masyarakat memperoleh tingkat kebugaran jasmani, kesehatan, kegembiraan, dan hubungan sosial yang berkualitas; dan
  4.  Mewujudkan yang olahragawan berprestasi pada kompetisi bertaraf regional dan internasional  melalui peningkatan kemampuan dan potensi olahragawan muda
    potensial dan olahragawan andalan nasional secara sistematis, terpadu, berjenjang, dan berkelanjutan serta pemanfaatan iptek olahraga modern untuk mendukung pembibitan olahragawan berbakat dan peningkatan mutu pelatih bertaraf internasional pada pembinaan prestasi olahraga.





Arti dan Lambang Logo


Tangan Kanan Mengepal : Merupakan wujud Tekad, Semangat, Kokoh, Teguh, Kemauan kuat Pemuda untuk menjaga Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika
Tiga pilar pada tangan mengepal mempunyai makna ketiga peristiwa sejarah yaitu: Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928 dan Kemerdekaan Indonesia 1945 yang Pelaku utamanya adalah Pemuda.
Warna Biru mempunyai makna lambang/simbolik : Keliasan Pandangan dan Pikiran, Smart, Bergerak Maju, Inovatif dan Inspiratif, Kedewasaan, Kematangan, Penguasaan Ilmu Pengetahuan, dan Dinamis
Api Obor merupakan perwujudan semangat/spirit Nasionalisme yang tak pernah padam sejak dikobarkan oleh Boedi Oetomo tahun 1908 yang menjadi momentum Kebangkitan Indonesia sebagai Bangsa(Nation)
Tiga Cincin warna Merah melambangkan semangat Kesatupaduan untuk mengembangkan ruang lingkup bidang Olahraga : Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi dan Olahraga Prestasi serta Semangat untuk mengharumkan dan memperjuangkan kehormatan Bangsa Indonesia dan mendorong Keolahragaan Nasional yang bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatam dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nila moral dna akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dna membina Persatuan dan Kesatua Bangsa, memperkukuh Ketahanan Nasional, serta mengangkat harkat dan martabat dan kehormatan bangsa
Lingkaran oval : Lingkaran adalah bentuk bidang yang sempurna, ini menggambarkan bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah Lembaga Negara yang Solid, Kokoh, Kuat, Smart, Bernurani, Berdedikasi Tinggi yang membidangi Pemuda dan Olahraga yang dilandasi oleh rasa cinta dan tanggungjawab demi bakti kepada Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Warna Merah mempunyai makna kekuatan, kemampuan, dan semangat yang tidak pernah pudar untuk terus memperjuangkan, mempertahankan, serta menumbuhkembangkan Potensi Pemuda dan semangat Olahraga Indonesia untuk terus mengukur prestasi dalam bidang-bidang pembangunan dan prestasi di bidang keolahragaan.
Warna Putih mempunyai arti niat suci tulus ikhlas sebagai landasan pijak dalam semua gerak langkah Kemenpora untuk berkarya nyata dalam mengemba amanah Bangsa Indonesia untu menjadi Bangsa yang Besar, Bermartabat, Berbudaya dan Disegani di Dunia

Daftar Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia
No Foto Nama Kabinet Dari Sampai Keterangan
1 Wikana Kabinet Sjahrir II 29 Juni 1946 2 Oktober 1946 Bernama Menteri Negara Urusan Pemuda
Kabinet Sjahrir III 2 Oktober 1946 27 Juni 1947 Bernama Menteri Negara Urusan Pemuda
Kabinet Amir Sjarifudin I 3 Juli 1947 11 November 1947 Bernama Menteri Negara Urusan Pemuda
Kabinet Amir Sjarifudin II 11 November 1947 29 Januari 1948 Bernama Menteri Negara Urusan Pemuda
2 Supeno Kabinet Hatta I 29 Januari 1948 4 Agustus 1949 [1] Bernama Menteri Pembangunan/Pemuda
3 Maladi Kabinet Dwikora I 27 Agustus 1964 21 Februari 1966 Bernama Menteri Olah Raga
Kabinet Dwikora II 21 Februari 1966 27 Maret 1966 Bernama Menteri Olah Raga
4 dr. Abdul Gafur Kabinet Pembangunan III 29 Maret 1978 19 Maret 1983 Bernama Menteri Muda Urusan Pemuda
Kabinet Pembangunan IV 19 Maret 1983 21 Maret 1988 Berganti nama menjadi Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga
5 Ir. Akbar Tanjung Kabinet Pembangunan V 21 Maret 1987 17 Maret 1993
6 Hayono Isman Kabinet Pembangunan VI 17 Maret 1993 16 Maret 1998
7 H.R. Agung Laksono Kabinet Pembangunan VII 16 Maret 1998 21 Mei 1998
8 Drs. Mahadi Sinambela Kabinet Reformasi Pembangunan 23 Mei 1998 26 Oktober 1999


Tidak Ada Kabinet Persatuan Nasional 26 Oktober 1999 9 Agustus 2001 Dihapuskan


Tidak Ada Kabinet Gotong Royong 9 Agustus 2001 20 Oktober 2004 Dihapuskan
9 Adhyaksa Dault, S.H., M.Si. Kabinet Indonesia Bersatu 21 Oktober 2004 22 Oktober 2009 Diadakan kembali
10 Andi Mallarangeng Kabinet Indonesia Bersatu II 22 Oktober 2009 sekarang Berganti nama menjadi Menteri Pemuda dan Olah Raga
Struktur Organisasi Kementerian Pemuda dan Olahraga
Download Struktur Kemenpora Mei 2011


 

Sumber : http://www.kemenpora.go.id

Sabtu, 19 Mei 2012

KEBANGKITAN PEMUDA MASA KINI




Oleh: Epi Suhaepi, S.Pd

Pemuda merupakan tumpuan dan harapan bangsa, disetiap kebangkitan suatu bangsa terdapat pemuda sebagai rahasia kekuatannya. Peran pemuda yang membawa perubahan bagi bangsa menjadi gelora semangat bagi generasi pemuda selanjutnya. Pentingnya peran pemuda membuat Soekarno semangat untuk merubah dunia yang mana hal ini tersirat dalam jargonnya yang terkenal, “berikan aku sepuluh pemuda maka akan kugoncangkan dunia”. Namun demikian, ditengah kebanggaan akan peran pemuda, para pemuda saat ini kerapkali terbuai karena keberhasilan dari generasi pendahulunya. Tugas besar mereka dirasa sudah selesai sehingga mereka merasa tidak punya beban sejarah saat ini dan disini. Justru karena prestasi yang ditorehkan oleh para pemuda terdahulu maka sudah seharusnya hal itu dijadikan spirit-movement oleh pemuda sekarang untuk menjadikan Indonesia lebih baik lagi. Kebanggaan akan masa lalu tanpa dijadikan pelajaran untuk mengukir prestasi dimasa depan hanya menjadikan harapan jauh dari kenyataan.

Peran pemuda masa kini amat berbeda dengan peran pemuda dimasa lalu. Dalam sejarah pemuda Indonesia, kita mengenal beberapa generasi pemuda Indonesia yang terlahir untuk menjawab kondisi krisis pada zamannya. Dimasa penjajahan, tahun 1908 telah lahir gerakan Boedi Oetomo yang mengawali kebangkitan bangsa Indonesia. Dua puluh tahun kemudian terlahir gerakan pemuda yang mengikrarkan diri dalam rangka menyatukan rasa dan asa yang disebut dengan Sumpah Pemuda (1928). Mereka hadir sebagai pemuda-pemudi yang siap berada digarda terdepan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Kemudian, pada masa kemerdekaan, pemuda Indonesia dihadapkan pada tantangan internal bangsanya sendiri yaitu generasi 66 yang berhasil menumbangkan rezim Orde Lama (Soekarno) dan keberhasilan yang sama dicetak oleh generasi 98 yang menumbangkan rezim Orde Baru (Soeharto). Kelahiran generasi Beodi Oetomo, Sumpah Pemuda, generasi 66 dan generasi 98 merupakan reaksi dari kondisi saat itu sehingga kalau strategi perjuangan pemuda Indonesia masa lalu dijadikan strategi perjuangan masa kini maka kurang relevan lagi. Akan tetapi, fakta sejarah itu aman dikonsumsi dimasa kini asal dalam kadar yang minimal. Artinya, gerak perjuangan para pemuda terdahulu jangan diambil secara mentah tetapi dilakukan penyaringan terlebih dahulu sehingga bisa diambil mana yang bisa digunakan dengan kondisi masa kini dan mana yang tidak.

Gerakan pemuda Indonesia masa kini harus melangkah lebih maju dan memperluas peran serta fungsinya. Perluasan peran ini sebagai respon dari perubahan zaman dan sekaligus proses metamorfosis dari masa lalu untuk menjawab tantangan masa depan. Metamorfosis itu menghendaki kelanjutan dari perjuangan masa lalu dan perbaikan untuk masa depan. Pertama, dari wacana menuju realita. Wacana-wacana yang seringkali digaungkan oleh berbagai organisasi pemuda tentang korupsi, kemiskinan, HAM dan globalisasi terlalu mewah bagi rakyat Indonesia yang mayoritas miskin. Mereka rela menyokong rezim apa saja hanya dengan imbalan satu liter beras. Oleh karena itu, program pemuda seperti desa binaan, pemberdayaan anak jalanan dan kuliah kerja nyata (KKN) lebih bermanfaat dari sekedar aksi wacana, baik melalui demontrasi maupun media. Hal ini bukan berarti menganggap bahwa wacana tidaklah penting,  tetapi hanya menegaskan bahwa jangan jadikan  wacana menjadi harapan tunggal yang bisa membawa perubahan. 

Kedua, lemahnya semangat kontribusi. Seringkali kita melihat berbagai organisasi kepemudaan tidak mau bergerak bersama padahal menyuarakan hal yang sama. Program atau kegiatan yang dipelopori para pemuda seringkali didasarkan pada logika persaingan. Mereka tidak mau bergerak bersama dengan organisasi kepemudaan lainnya karena menganggap orang yang diluar ideologi atau organisasi mereka adalah kompetitor sehingga harus dijaga jaraknya bahkan dijauhi. Saatnya pemuda Indonesia menggunakan logika kontribusi untuk Indonesia yang lebih baik. Dengan logika kontribusi maka yang ramai bukan persaingan tapi berlomba dalam kebaikan sehingga bisa berkarya sebanyak-banyaknya untuk kebaikan  masyarakat.
Singkatnya adalah peran pemuda masa kini tidak sekedar berwacana akan perubahan tapi harus benar-benar memberikan kontribusi yang kongkrit. Kontribusi yang diberikan bukan didasarkan atas persaingan tapi pengabdian kepada bangsa sebagai wujud amal kebaikan. Pemuda juga dituntut sebagai man of analysis dalam mencermati perubahan kehidupan sosial yang makin pesat. Maka dari itu, perubahan yang dilakukan pemuda adalah jawaban untuk masa depan.
Wallahua’lam

*Alumnus FIS UNY
Pengajar di BKB Nurul Fikri
Kota Bekasi, Jabar 2

Cttn: tulisan ini termuat di Koran Jawa Pos, 20 Mei 2011 dan menjadi Juara III Loma Esai Tingkat Nasional Kemenpora RI 2011

Jumat, 11 Mei 2012

GEMPITA_ JOGJA'S DRESSCODE


► PEMESANAN BAJU GEMPITA JOGJA ☼

◆ Bahan England.★

◆ Harga: Putra (pendek)  Rp 80.000, 
                Putri (Panjang)   Rp 85.000

◆ Ukuran: M, L, XL, XXL ★

◆ DP min. Rp 40.000

◆ Waktu Pemesanan: s.d 20  Mei 2012

★ sample bisa dicoba di t4 Anjar Riyadi,

★ warna merah sejenis dg merah di logo KEMENPORA

★Special bagi Alumni TOT

  •  
PROSEDUR PEMESANAN :

Ketik Pesan :

PESAN JAKET GEMPITA # PUTRA/PUTRI # Nama lengkap #Nama di Jaket# Ukuran# CP

kirim ke © 0856 5878 7771 - sdri Irma. 
               or  087839037214 sdri Latifah 

  • PEMESANAN VIA SMS BISA MANFAATKAN LAYANAN SMS GRATIS di BLOG INI (ad di bawah )

Uang Pembayaran/DP bisa langsung ke Irma Hanum Amaliya Harahap/Latifah
or via transfer ke

➜ BANK BRI No Rek. 7001-01-002079-53-3

a.n Irma Hanum Amaliya Harahap

(Setelah transfer Harap segera konfirmasi ke CP. Irma Hanum Amaliya Harahap )

  • Untuk pemesan yang dari luar jogja, dikenakan biaya ONGKIR (ongkos kirim) disesuaikan.

Selasa, 08 Mei 2012

" SEMINAR NASIONAL BERTAJUK SEKS BEBAS & GERAKAN GENERASI SEHAT JAUHI MAKSIAT (GSJM)


Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng,  Selasa (8/5) sore, menerima Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam (GPI) Rahmat Kardi. Kedatangan GPI untuk mengundang Menpora memberi arahan sekaligus menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional dan Gerakan Generasi Sehat Jauhi Maksiat (GSJM) di Kantor Kemenpora, Jumat (25/5) mendatang.
 

Menpora Andi Mallarangeng saat menerima pengurus Gerakan Pemuda Islam di ruang kerjanya, Selasa (8/5) sore. (foto:thomas/kemenproa.go.id)
Ketua Majlis Dakwah GPI, Muh. Rojak, mengatakan seminar nasional dan gerakan GSJM digelar sebagai respon dari upaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membentuk Tim Khusus Penanganan Masalah Pornograsi dalam PP Nomor 25 Tahun 2012. Satgas ini terbentuk sesuai amanat Pasal 42 Undang Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.  

Menpora mengapresiasi rencana kegiatan tersebut. Dia mengakui jika persentase anak-anak yang melakukan seks di luar nikah meningkat. "Banyak sisi yang menjadi penyebab pornografi," ujar Menpora. Persoalan ini juga terjadi hingga ke daerah. Penyebabnya diyakini karena ada dorongan dan kesempatan dalam struktur sosial, salah satu contohnya yaitu regulasi penyewaan kos bagi mahasiswa di daerah. Untuk itu, Menpora mengimbau acara tersebut dikemas dengan menarik. Peserta tidak hanya diisi anggota GPI saja tetapi melibatkan kalangan anak muda dari luar GPI seperti OSIS dan organisasi kepemudaan lain yang rawan terkena persoalan ini. 

"Diharapkan kegiatan ini berhasil membuat peserta menyadari dampak dan bahaya pornografi di kalangan anak usia dini. Misalnya gagal sekolah, mempunyai tanggungjawab baru di usia dini sampai persoalan penyakit menular," ujar Menpora. 

Selain itu, dalam seminar itu nanti hendaknya juga aspek lain seperti agama, adat istiadat, kepantasan, penyakit menular, dan apologi sosial juga dibahas. Dalam obrolan hangat itu, GPI menanyakan tentang kebijakan pemerintah dalam mengatasi masalah pornografi di masyarakat. Pemerintah, kata Menpora juga telah melakukan langkah-langkah konkrit dengan sistematis dan simpatik. 

Ketua Umum GPI didampingi Hamdani (Ketua Bidang Pers), Agus Setiawan (Anggota Bidang Pers), Ferdiko (Ketua Sospol), dan Syahrozi (Ketua LBH) dan Mozart (Ketua Hubungan Internasional). Sementara itu, Menpora didampingi Deputi Pemberdayaan Pemuda Alfitra Salamm dan Asdep Organisasi Kepemudaan Bambang Trijoko. (rma)




Sumber:
 kemenpora.go.id

LOMBA ESAI NASIONAL " Gagasan Kebangkitan Pemuda "


Kebangkitan bangsa di seluruh belahan dunia tak pernah lepas dari peranan pemuda. Pemuda menjadi kunci pergerakan bangsa menuju pembebasan atas keterkungkungan tirani atau perbaikan atas kebobrokan dalam negeri. Banyak cara untuk berkontribusi positif bagi negeri ini. Salah satunya dengan menulis. Melalui menulis, diharapkan muncul gagasan-gagasan segar dan aplikatif untuk menjadi landasan gerak pemuda kini dan nanti.

Untuk menampung ide segar para pemuda tersebut, digagaslah perlombaan ini sebagai stimulus bagi pemuda untuk merumuskan gerak langkah dalam kontribusinya kepada negeri. Kegiatan ini merupakan sebuah perlombaan tingkat nasional berupa penulisan esai kebangkitan bertemakan :

KEBANGKITAN PEMUDA DARI BERBAGAI POROS: 
Sosial, Politik, Ekonomi, Pendidikan”

Esai terpilih kemudian akan diterbitkan menjadi sebuah buku. Perlombaan ini diperuntukkan bagi kalangan umum. Adapun timeline perlombaan sebagai berikut :


  • Pembukaan Pendaftaran, pengumpulan hasil karya, dan penyerahan persyaratan
    30 April 2012
  • Batas Pendaftaran, Penyerahan hasil karya dan penyerahan persyaratan
    31 Mei 2012
  • Masa Penjurian
    1-10 Juni 2012
  • Pengumuman Pemenang
    15 Juni 2012
  • Penerbitan Buku
    September 2012 

Wahai para Pemuda!
Kita ada Karena Berkarya.....
Tunjukan Karyamu  lewat Pena !



Sumber:  ( http://suarajakarta.com )

Selasa, 01 Mei 2012

Refleksi Pendidikan INDONESIA , Momentum "HARDIKNAS"



Pada Peringatan Hardiknas 2 Mei 2012, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengambil tema “Bangkitnya Generasi Emas Indonesia” . Tema ini  disesuaikan dengan rencana besar Kemdikbud untuk mempersiapkan generasi emas 100 tahun Indonesia merdeka (2045).

HARI Pendidikan Nasional (Hardiknas), 2 Mei, masihkah di-peringati oleh masyarakat Indonesia dengan penuh semangat? Jika dilihat dan dicatat, Hardiknas sekadar dirayakan oleh instansi terkait. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak awal April 2012, bahkan sudah mempublikasikan tema Hardiknas 2012 dalam jargon: Bangkitnya Generasi Emas Indonesia. Kalimat hiperbolis yang dimaksudkan memotivasi dunia pendidikan.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (Sekjen PBB) 1997-2006, Kofi Annan, dalam suatu pidato tentang UNESCO di New York (2002), menegaskan sumber kemiskinan di dunia ini sesungguhnya pada ketidakterdi dikan manusia. Suatu bangsa yang tidak menomorsatukan aspek pendidikan secara benar, sama dengan menuju jurang kehancuran dan tetap akan menjadi bangsa terbelakang.
Jauh sebelum Kofi Annan menyatakan hal itu, Yogyakarta ada Ki Hadjar Dewantara atau Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (lahir 2 Mei 1889) telah memiliki tekat membangun bangsa melalui pendidikan. Di zaman kolonial Belanda, Ki Hadjar telah sensitif memikirkan bangsa agar semua menikmati pendidikan untuk meningkatkan martabat. Nuraninya menolak melihat keadaan, yang diizinkan sekolah hanya priyayi dan keluarga Belanda. Meski RM Soewardi tak ada halangan bersekolah (karena dari keluarga priyayi).
Hardiknas yang jatuh 2 Mei, sebenarnya otomatis mengenang Ki Hadjar Dewantara sebagai pelopor pendidikan bagi kaum pribumi. Tentu saja, menjadi tonggak refleksi apakah pendidikan di Indonesia saat ini, masih sejalan dengan hakikat pendidikan yang diwariskan Ki Hadjar Dewantara. Yakni pendidikan yang mendayagunakan budi pekerti, kekuatan batin, karakter, intelektualitas dan jasmani anak di-dik. Juga, asah, asih, asuh..
Pendidikan di Indonesia saat ini memang sudah terbuka untuk semua anak bangsa. Program ‘Wajib Belajar’ menjadi bukti pendidikan bagi semua anak bangsa. . Namun kondisi ini tetap menyisakan pertanyaan besar: apakah sudah menjamin kualitas karakter anak bangsa, sehingga tumbuh menjadi individu yang bermartabat, hidup dalam keseimbangan kognisi, afeksi dan perilaku. Bukti konkret kekhawatiran itu adalah makin banyaknya perilaku korupsi yang merupakan muara akhir dari proses perilaku tidak jujur.
Inilah yang menjadi tantangan dunia pendidikan saat ini. ‘Generasi Emas’ yang menjadi jargon Hardiknas 2012, hanya akan lahir dengan jika pendidikan signifikan dengan moralitas dan mampu solutif dalam upaya menang berkompetisi dengan kondisi global. Jika tidak mampu, pastilah bangsa kita tetap akan terbelenggu dengan penjajahan baru versi globalisasi yang akan menghancurkan bangsa. Kasus Tenaga Kerja Indonesia yang menjadi korban kekerasan, hendaknya menjadi salah satu hal yang perlu diupayakan antisipasi melalui pendidikan.
Refleksi pendidikan momentum Hardiknas, sama dengan revitalisasi hakikat pendidikan itu sendiri. Yakni mengembalikan pada pemahaman pendidikan sebagai cara terbaik menjadikan manusia bermartabat dan luhur. Berperilaku cerdas untuk menjadikan dunia lebih baik. Bukan sebaliknya, merasa ‘terdidik’ jauh dari perilaku etis. Sehingga menghancurkan kehidupan dan martabat manusia.

Baca Juga sambutan  MENDIKBUD



Sumber : 
KR- Online, m-Edukasi., AeR_SmarT
Selamat Hari Pendidikan Nasional Tahun 2012 clip_image002 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2012 RABU, 2 MEI 2012 Assalamualaikum warahamtullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Hadirin, peserta upacara yang berbahagia, Alhamdulillah, marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Illahi Rabbi, Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, kita semua masih diberi kesempatan, kekuatan, kesehatan dan kecintaan sehingga kita dapat melaksanakan peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2012, dalam keadaan sehat dan penuh semangat. Melalui peringatan ini, perkenankan saya, atas nama Pemerintah, ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh insan pendidikan, pemerintah daerah, organisasi yang bergerak di dunia pendidikan dan pemangku kepentingan lainnya atas segala ikhtiar, kepedulian dan perhatian yang diberikan dalam menumbuhkembangkan dunia pendidikan. Dalam kesempatan ini pula, saya ingin menyampaikan ‘’Selamat Hari Pendidikan Nasional, tanggal 2 Mei 2012”. Semoga segala ikhtiar kita untuk memajukan dunia pendidikan menjadi semakin berkualitas dan akses pendidikan bagi rakyat Indonesia secara keseluruhan semakin terbuka dan dapat segera terwujud. Hadirin sekalian yang berbahagia, Pada peringatan Hari Pendidkan Nasional tahun ini, kita patut bersyukur karena bidang kebudayaan telah kembali ke “rumah besar” pendidikan setelah terpisah lebih dari sepuluh tahun. Kementerian ini, terhitung sejak 20 Oktober 2011 lalu telah berubah menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011, tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara. Sejatinya, kebudayaan memang tidak bisa dipisahkan dari pendidikan. Demikian pula sebaliknya, pendidikan tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan. Ibarat dua keping mata uang. Yang satu dengan lainnya memiliki makna dan nilai yang sama; tidak bisa dipisahkan karena di dalam proses pendidikan ada penanaman nilai-nilai budaya menyertainya. Sudah tentu tambahan amanah ini jangan diartikan sebagai beban, melainkan sebagai kesempatan untuk menyempurnakan dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Hadirin sekalian yang berbahagia, Kita semua telah memahami bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan mobilitas fisik dan nonfisik (termasuk kebudayaan dan peradaban) semakin tinggi. Mobilitas yang tinggi tersebut memunculkan dominasi peradaban tertentu, benturan antarperadaban atau terbentuknya konvergensi peradaban. Dalam kaitan dengan inilah, peran dunia pendidikan menjadi penting dalam membangun peradaban bangsa yang didasarkan atas jati diri dan karakter bangsa. Tema Hari Pendidikan Nasional Tahun 2012 ini adalah Bangkitnya Generasi Emas Indonesia. Tema ini sejalan dengan hakikat pendidikan yang telah ditekankan oleh Bapak Pendidikan Nasional kita, yaitu Ki Hajar Dewantoro, yang pada hari ini kita peringati hari kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional. Hadirin sekalian yang berbahagia, Kita semua harus bersyukur bahwa pada periode tahun 2010 sampai 2035, bangsa kita dikarunai oleh Tuhan Yang Maha Kuasa potensi sumber daya manusia berupa populasi usia produktif yang jumlahnya luar biasa. Jika kesempatan emas yang baru pertama kalinya terjadi sejak Indonesia merdeka tersebut dapat kita kelola dan manfaatkan dengan baik, populasi usia produktif yang jumlahnya luar biasa tersebut insya Allah akan menjadi bonus demografi (demographic dividend) yang sangat berharga . Di sinilah peran strategis pembangunan bidang pendidikan untuk mewujudkan hal itu menjadi sangat penting. Akan tetapi, sebaliknya, bukan mustahil kesempatan emas tersebut menjadi bencana demografi (demographic disaster) bila kita tidak dapat mengelolanya dengan baik. Sudah tentu hal ini tidak kita inginkan. Pada periode tahun 2010 sampai tahun 2035 kita harus melakukan investasi besar-besaran dalam bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai upaya menyiapkan generasi 2045, yaitu 100 tahun Indonesia merdeka. Oleh karena itu, kita harus menyiapkan akses seluas-luasnya kepada seluruh anak bangsa untuk memasuki dunia pendidikan; mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai ke perguruan tinggi. Tentu perluasan akses tersebut harus diikuti dengan peningkatan kualitas pendidikan, sekalipun kita semua memahami bahwa pendidikan itu adalah sistem rekayasa sosial terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan, keharkatan dan kemartabatan. Hadirin sekalian yang berbahagia, Untuk mempersiapkan generasi emas tersebut, telah disiapkan kebijakan yang sistemiatis, yang memungkinkan terjadinya mobilitas vertikal secara masif. Untuk itu, mulai tahun 2011 telah dilakukan gerakan pendidikan anak usia dini, penuntasan dan peningkatan kualitas pendidikan dasar, penyiapan pendidikan menengah universal (PMU) yang insya Allah akan dimulai tahun 2013. Di samping itu, perluasan akses ke perguruan tinggi juga disiapkan melalui pendirian perguruan tinggi negeri di daerah perbatasan dan memberikan akses secara khusus kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi, tetapi berkemampuan akademik. Hadirin, peserta upacara yang berbahagia, Akhirnya, kami mengucapkan selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional kepada semua pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, penggiat dan pecinta dunia pendidikan di seluruh tanah air. Semoga apa yang kita tanam dan semai dalam dunia pendidikan selama ini, menjadi bagian dari amal kebajikan. Kita semua ingat ungkapan bijak, ”Semai dan tanamlah biji dari tumbuhan yang kamu miliki meskipun kamu tahu esok akan mati.” dan “Siapa yang menanam, dia yang akan memetik”. Marilah kita berlomba-lomba menanam kebaikan. Insya Allah kita dan anak cucu kita akan memperoleh kebaikan itu. Amin. Terima kasih. Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Jakarta, 2 Mei 2012 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad NUH .... Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2012/04/selamat-hari-pendidikan-nasional-tahun.html
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia
Selamat Hari Pendidikan Nasional Tahun 2012 clip_image002 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2012 RABU, 2 MEI 2012 Assalamualaikum warahamtullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Hadirin, peserta upacara yang berbahagia, Alhamdulillah, marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Illahi Rabbi, Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, kita semua masih diberi kesempatan, kekuatan, kesehatan dan kecintaan sehingga kita dapat melaksanakan peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2012, dalam keadaan sehat dan penuh semangat. Melalui peringatan ini, perkenankan saya, atas nama Pemerintah, ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh insan pendidikan, pemerintah daerah, organisasi yang bergerak di dunia pendidikan dan pemangku kepentingan lainnya atas segala ikhtiar, kepedulian dan perhatian yang diberikan dalam menumbuhkembangkan dunia pendidikan. Dalam kesempatan ini pula, saya ingin menyampaikan ‘’Selamat Hari Pendidikan Nasional, tanggal 2 Mei 2012”. Semoga segala ikhtiar kita untuk memajukan dunia pendidikan menjadi semakin berkualitas dan akses pendidikan bagi rakyat Indonesia secara keseluruhan semakin terbuka dan dapat segera terwujud. Hadirin sekalian yang berbahagia, Pada peringatan Hari Pendidkan Nasional tahun ini, kita patut bersyukur karena bidang kebudayaan telah kembali ke “rumah besar” pendidikan setelah terpisah lebih dari sepuluh tahun. Kementerian ini, terhitung sejak 20 Oktober 2011 lalu telah berubah menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011, tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara. Sejatinya, kebudayaan memang tidak bisa dipisahkan dari pendidikan. Demikian pula sebaliknya, pendidikan tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan. Ibarat dua keping mata uang. Yang satu dengan lainnya memiliki makna dan nilai yang sama; tidak bisa dipisahkan karena di dalam proses pendidikan ada penanaman nilai-nilai budaya menyertainya. Sudah tentu tambahan amanah ini jangan diartikan sebagai beban, melainkan sebagai kesempatan untuk menyempurnakan dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Hadirin sekalian yang berbahagia, Kita semua telah memahami bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan mobilitas fisik dan nonfisik (termasuk kebudayaan dan peradaban) semakin tinggi. Mobilitas yang tinggi tersebut memunculkan dominasi peradaban tertentu, benturan antarperadaban atau terbentuknya konvergensi peradaban. Dalam kaitan dengan inilah, peran dunia pendidikan menjadi penting dalam membangun peradaban bangsa yang didasarkan atas jati diri dan karakter bangsa. Tema Hari Pendidikan Nasional Tahun 2012 ini adalah Bangkitnya Generasi Emas Indonesia. Tema ini sejalan dengan hakikat pendidikan yang telah ditekankan oleh Bapak Pendidikan Nasional kita, yaitu Ki Hajar Dewantoro, yang pada hari ini kita peringati hari kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional. Hadirin sekalian yang berbahagia, Kita semua harus bersyukur bahwa pada periode tahun 2010 sampai 2035, bangsa kita dikarunai oleh Tuhan Yang Maha Kuasa potensi sumber daya manusia berupa populasi usia produktif yang jumlahnya luar biasa. Jika kesempatan emas yang baru pertama kalinya terjadi sejak Indonesia merdeka tersebut dapat kita kelola dan manfaatkan dengan baik, populasi usia produktif yang jumlahnya luar biasa tersebut insya Allah akan menjadi bonus demografi (demographic dividend) yang sangat berharga . Di sinilah peran strategis pembangunan bidang pendidikan untuk mewujudkan hal itu menjadi sangat penting. Akan tetapi, sebaliknya, bukan mustahil kesempatan emas tersebut menjadi bencana demografi (demographic disaster) bila kita tidak dapat mengelolanya dengan baik. Sudah tentu hal ini tidak kita inginkan. Pada periode tahun 2010 sampai tahun 2035 kita harus melakukan investasi besar-besaran dalam bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai upaya menyiapkan generasi 2045, yaitu 100 tahun Indonesia merdeka. Oleh karena itu, kita harus menyiapkan akses seluas-luasnya kepada seluruh anak bangsa untuk memasuki dunia pendidikan; mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai ke perguruan tinggi. Tentu perluasan akses tersebut harus diikuti dengan peningkatan kualitas pendidikan, sekalipun kita semua memahami bahwa pendidikan itu adalah sistem rekayasa sosial terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan, keharkatan dan kemartabatan. Hadirin sekalian yang berbahagia, Untuk mempersiapkan generasi emas tersebut, telah disiapkan kebijakan yang sistemiatis, yang memungkinkan terjadinya mobilitas vertikal secara masif. Untuk itu, mulai tahun 2011 telah dilakukan gerakan pendidikan anak usia dini, penuntasan dan peningkatan kualitas pendidikan dasar, penyiapan pendidikan menengah universal (PMU) yang insya Allah akan dimulai tahun 2013. Di samping itu, perluasan akses ke perguruan tinggi juga disiapkan melalui pendirian perguruan tinggi negeri di daerah perbatasan dan memberikan akses secara khusus kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi, tetapi berkemampuan akademik. Hadirin, peserta upacara yang berbahagia, Akhirnya, kami mengucapkan selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional kepada semua pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, penggiat dan pecinta dunia pendidikan di seluruh tanah air. Semoga apa yang kita tanam dan semai dalam dunia pendidikan selama ini, menjadi bagian dari amal kebajikan. Kita semua ingat ungkapan bijak, ”Semai dan tanamlah biji dari tumbuhan yang kamu miliki meskipun kamu tahu esok akan mati.” dan “Siapa yang menanam, dia yang akan memetik”. Marilah kita berlomba-lomba menanam kebaikan. Insya Allah kita dan anak cucu kita akan memperoleh kebaikan itu. Amin. Terima kasih. Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Jakarta, 2 Mei 2012 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad NUH .... Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2012/04/selamat-hari-pendidikan-nasional-tahun.html
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia
Selamat Hari Pendidikan Nasional Tahun 2012 clip_image002 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2012 RABU, 2 MEI 2012 Assalamualaikum warahamtullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Hadirin, peserta upacara yang berbahagia, Alhamdulillah, marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Illahi Rabbi, Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, kita semua masih diberi kesempatan, kekuatan, kesehatan dan kecintaan sehingga kita dapat melaksanakan peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2012, dalam keadaan sehat dan penuh semangat. Melalui peringatan ini, perkenankan saya, atas nama Pemerintah, ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh insan pendidikan, pemerintah daerah, organisasi yang bergerak di dunia pendidikan dan pemangku kepentingan lainnya atas segala ikhtiar, kepedulian dan perhatian yang diberikan dalam menumbuhkembangkan dunia pendidikan. Dalam kesempatan ini pula, saya ingin menyampaikan ‘’Selamat Hari Pendidikan Nasional, tanggal 2 Mei 2012”. Semoga segala ikhtiar kita untuk memajukan dunia pendidikan menjadi semakin berkualitas dan akses pendidikan bagi rakyat Indonesia secara keseluruhan semakin terbuka dan dapat segera terwujud. Hadirin sekalian yang berbahagia, Pada peringatan Hari Pendidkan Nasional tahun ini, kita patut bersyukur karena bidang kebudayaan telah kembali ke “rumah besar” pendidikan setelah terpisah lebih dari sepuluh tahun. Kementerian ini, terhitung sejak 20 Oktober 2011 lalu telah berubah menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011, tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara. Sejatinya, kebudayaan memang tidak bisa dipisahkan dari pendidikan. Demikian pula sebaliknya, pendidikan tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan. Ibarat dua keping mata uang. Yang satu dengan lainnya memiliki makna dan nilai yang sama; tidak bisa dipisahkan karena di dalam proses pendidikan ada penanaman nilai-nilai budaya menyertainya. Sudah tentu tambahan amanah ini jangan diartikan sebagai beban, melainkan sebagai kesempatan untuk menyempurnakan dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Hadirin sekalian yang berbahagia, Kita semua telah memahami bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan mobilitas fisik dan nonfisik (termasuk kebudayaan dan peradaban) semakin tinggi. Mobilitas yang tinggi tersebut memunculkan dominasi peradaban tertentu, benturan antarperadaban atau terbentuknya konvergensi peradaban. Dalam kaitan dengan inilah, peran dunia pendidikan menjadi penting dalam membangun peradaban bangsa yang didasarkan atas jati diri dan karakter bangsa. Tema Hari Pendidikan Nasional Tahun 2012 ini adalah Bangkitnya Generasi Emas Indonesia. Tema ini sejalan dengan hakikat pendidikan yang telah ditekankan oleh Bapak Pendidikan Nasional kita, yaitu Ki Hajar Dewantoro, yang pada hari ini kita peringati hari kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional. Hadirin sekalian yang berbahagia, Kita semua harus bersyukur bahwa pada periode tahun 2010 sampai 2035, bangsa kita dikarunai oleh Tuhan Yang Maha Kuasa potensi sumber daya manusia berupa populasi usia produktif yang jumlahnya luar biasa. Jika kesempatan emas yang baru pertama kalinya terjadi sejak Indonesia merdeka tersebut dapat kita kelola dan manfaatkan dengan baik, populasi usia produktif yang jumlahnya luar biasa tersebut insya Allah akan menjadi bonus demografi (demographic dividend) yang sangat berharga . Di sinilah peran strategis pembangunan bidang pendidikan untuk mewujudkan hal itu menjadi sangat penting. Akan tetapi, sebaliknya, bukan mustahil kesempatan emas tersebut menjadi bencana demografi (demographic disaster) bila kita tidak dapat mengelolanya dengan baik. Sudah tentu hal ini tidak kita inginkan. Pada periode tahun 2010 sampai tahun 2035 kita harus melakukan investasi besar-besaran dalam bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai upaya menyiapkan generasi 2045, yaitu 100 tahun Indonesia merdeka. Oleh karena itu, kita harus menyiapkan akses seluas-luasnya kepada seluruh anak bangsa untuk memasuki dunia pendidikan; mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai ke perguruan tinggi. Tentu perluasan akses tersebut harus diikuti dengan peningkatan kualitas pendidikan, sekalipun kita semua memahami bahwa pendidikan itu adalah sistem rekayasa sosial terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan, keharkatan dan kemartabatan. Hadirin sekalian yang berbahagia, Untuk mempersiapkan generasi emas tersebut, telah disiapkan kebijakan yang sistemiatis, yang memungkinkan terjadinya mobilitas vertikal secara masif. Untuk itu, mulai tahun 2011 telah dilakukan gerakan pendidikan anak usia dini, penuntasan dan peningkatan kualitas pendidikan dasar, penyiapan pendidikan menengah universal (PMU) yang insya Allah akan dimulai tahun 2013. Di samping itu, perluasan akses ke perguruan tinggi juga disiapkan melalui pendirian perguruan tinggi negeri di daerah perbatasan dan memberikan akses secara khusus kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi, tetapi berkemampuan akademik. Hadirin, peserta upacara yang berbahagia, Akhirnya, kami mengucapkan selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional kepada semua pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, penggiat dan pecinta dunia pendidikan di seluruh tanah air. Semoga apa yang kita tanam dan semai dalam dunia pendidikan selama ini, menjadi bagian dari amal kebajikan. Kita semua ingat ungkapan bijak, ”Semai dan tanamlah biji dari tumbuhan yang kamu miliki meskipun kamu tahu esok akan mati.” dan “Siapa yang menanam, dia yang akan memetik”. Marilah kita berlomba-lomba menanam kebaikan. Insya Allah kita dan anak cucu kita akan memperoleh kebaikan itu. Amin. Terima kasih. Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Jakarta, 2 Mei 2012 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad NUH .... Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2012/04/selamat-hari-pendidikan-nasional-tahun.html
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia
Powered By Blogger

Gempita_Follower